
jaringanmilenialnusantara.id – Gunung Merapi (2968 mdpl) tercatat mengalami 28 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-15 mm, Durasi: 40.8-128.44 detik) selama masa pengamatan Kamis (8/6/2023), pukul 00.00-06.00 WIB.
Sejauh ini, status siaga (Level III) pun masih ditetapkan.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogya menyebut, cuaca Gunung Merapi cenderung cerah, dengan angin yang bertiup tenang ke arah barat.
Kemudian, suhu udara berada di kisaran 16-20 °C, kelembaban udara 81-98.3 persen, dan tekanan udara 874.1-918 mmHg.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya terkini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (*)

